Asma dan Masalah Pernafasan
Asma adalah:
“Suatu kondisi kronis yang diderita oleh lebih dari 17 juta penduduk Amerika dan terus bertambah”.
Bagi mereka yang menderita asma akut,
kegiatan-kegiatan yang tergolong mudah seperti naik tangga atau piknik
dapat mengakibatkan kesulitan dalam bernafas. Penelitian-penelitian
telah menunjukkan peningkatan kasus asma di Amerika sekitar 75% antara tahun 1980 dan 1994. Sebagai tambahan, 90% dari kematian yang diakibatkan oleh asma terjadi pada orang-orang yang berusia lanjut dan mayoritasnya adalah
wanita. Kebanyakan kematian akibat asma tersebut dapat dicegah.
Dalam paru-paru penderita asma, saluran pernafasan yang disebut bronkiolis
mengerut secara tidak normal saat dipicu oleh beberapa hal seperti
pencetus alergi, infeksi ataupun olah raga, yang kemudian akan
menyebabkan sulitnya pengeluaran udara dari paru-paru. Banyak penelitian
telah menghubungkan alergi dengan asma meskipun tidak semua penderita
asma mempunyai alergi dan tidak semua orang yang alergi menderita asma.
Beberapa gejala utama dari asma adalah:
- Nafas yang terengah-engah,
- Tidak sanggup menghirup nafas dengan baik,
- Adanya riak atau lendir dan kehilangan energy,
- Bahkan dalam kasus asma yang paling ringan pun terjadi peradangan pada paru-paru yang dapat mengarah kepada masalah lain seperti infeksi pada sistem pernafasan. Pengaruh keturunan nampaknya menjadi salah satu penyebab utama timbulnya asma. Bagaimanapun terdapat pencetus-pencetus lain yang dapat diidentifikasi.
Asma dapat disebabkan oleh:
- Alergi,
- Infeksi virus dan bakteri,
- Olah raga,
- Hormon stress dan lainnya.
Pneumonia
ditandai oleh batuk disertai sulit bernapas, napas sesak, atau terjadi
penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam (severe chest indrawing).
Gejala sulit bernapas bisa juga disertai gejala sianosis (kebiruan di
bagian kulit dan mukosa karena hemoglobin berkurang dalam darah kapiler)
sentral dan tidak dapat minum.
Pada
anak usia di bawah 2 bulan, pneumonia berat ditandai kerapnya frekuensi
bernapas. Bisa 60 kali permenit atau lebih tarikan napas, dengan
penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam.
Gejala
lain adalah radang tenggorokan (laringitis). Akibatnya suara berubah
serak karena di sekitar pita suara banyak terdapat lendir. Lewat
pemeriksaan rontgen dada, bisa diketahui ada masalah di paru. Tanda
klinis yang bisa ditemui biasanya flek pada paru. Namun, tanda klinis
ini tidak mencukupi sebab tuberkulosis pun ditandai oleh flek ini.
Karena itu, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah, dahak,
serta gejala sangat penting untuk menentukan flek ini pertanda TBC atau
pneumonia.
Perlu
Mengatur Makan Pengobatan awal untuk pneumonia biasanya berupa
antibiotika. Bila penyebabnya bakteri, mikroplasma, dan rickettsia,
biasanya antibiotika ini cukup manjur. Untuk pneumonia akibat virus,
sampai saat ini belum ada panduan khusus, meski beberapa obat antivirus
telah digunakan. Selain antibiotika, pasien juga akan mendapat terapi
tambahan berupa pengaturan makan dan oksigen untuk meningkatkan jumlah
oksigen dalam darah. Istirahat panjang diperlukan untuk mengembalikan
kondisi tubuh. Langkah untuk Mencegah Jenis dan parahnya penyakit ini
disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk usia, jenis kelemin, musim,
dan kepadatan penduduk.
Pada
anak, infeksi lebih sering mengenai laki-laki dibanding anak perempuan.
Puncak serangan infeksi antara usia 2 dan 3 tahun dan sesudahnya akan
menurun sedikit demi sedikit. Beberapa kasus pneumonia tidak disebabkan
infeksi mikroorganisme. Bisa juga akibat aspirasi makanan atau asam
lambung, benda asing, hidrokarbon, bahan lipoid, reaksi
hipersensitivitas dari saluran napas, akibat obat, radiasi, serta
kondisi lingkungan. Agar terhindar dari pneumonia perlu beberapa langkah
strategis seperti:
- Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal
- Mengusahakan sirkulasi udara yang baik
- Hindari rokok dan penderita batuk
- Makanlah dengan gizi seimbang,
- Lakukan imunisasi, terutama untuk anak. Vaksin Hb sudah banyak dipakai untuk menangkal pneumonia, selain meningitis. Vaksin ini untuk menangkal serangan bakteri Haemophyllus influenzae tipe B yang bisa menyebabkan kedua jenis penyakit itu.
Sebuah
catatan menarik yaitu 30% hingga 40% dari penderita wanita mengalami
gejala-gejala asma yang berfluktuasi saat periode menstruasi mereka
tiba. Apapun yang menjadi pencetus asma, suatu tambahan makanan seperti tahitian noni
dapat membantu meringankan gejala-gejala yang berat dengan meningkatkan
serta mengatur sistem kekebalan tubuh dan struktur sel dari bronkiolis.
Hal ini, Dr. Neil Solomon percaya, dikarenakan nutrasetikal dalam
paket-paket yang dikirimkan oleh Goigi appartus dan retikolon kepada
sel-sel yang “sakit”.
Penelitian Dr. Neil Solomon
memperlihatkan selain asma, gejala- gejala alergi (seperti hidung yang
berair, mata yang gatal, bengkak yang disertai gatal-gatal dan bahkan
eksim) juga tertolong pada orang-orang yang meminum noni. Selain itu,
penyakit pernafasan lain di luar asma juga tertolong oleh noni. Infeksi
pada paru-paru, bronkitis dan radang paru-paru merupakan semua penyakit
yang dapat menyerang seseorang yang tidak menderita asma.
Radang paru-paru misalnya dapat terjadi karena 30 penyebab, 5 penyebab utamanya adalah bakteri, virus, mikroplasma, jamur dan beberapa kemikal lainnya.
Karena noni bekerja di tingkat selular, apapun penyebab radang
paru-paru tersebut, maka noni memiliki kemampuan untuk menguatkan
sel-sel paru-paru yang menjadi lemah dan meningkatkan kemampuan tubuh
secara alami untuk mengusir penyebabnya.
Berdasarkan penelitian Dr. Neil Solomon,
dari 8.652 pengguna noni yang menderita asma, 67% di antaranya
melaporkan gejala-gejala asma yang membaik. Sebagai tambahan, dari 4.103
orang yang menggunakan noni untuk masalah pernafasan lain di luar asma,
67?% melaporkan kemajuan kesehatan yang dialami. Dan dari 3.483
pengguna noni yang mempunyai alergi secara luar biasa 83% di antaranya
melaporkan gejala-gejala alergi semakin membaik.
No comments:
Post a Comment
Anda mendapatkan manfaat dari blog ini?
Tuliskan komentar anda...
Pemesanan Noni 081326277186 / 085846664000 BB: 79773B7F